Oleh: Syekh Sulthân Al-`Amri
Musim haji hanya tinggal beberapa hari lagi. Para calon jemaah haji pun saling berlomba melakukan persiapan terbaik untuk menunaikan rukun Islam yang agung ini.
Uang barangkali merupakan salah satu dasar dan pilar penting ibadah haji. Akan tetapi manusia memilih cara berbeda-beda dalam memilih uang yang akan menemani mereka selama menjalani ibadah haji. Di antara mereka ada yang memilih uang dari pintu-pintu yang haram, seperti pinjaman riba. Ada juga yang mendapatkan uangnya melalui saham-saham yang bercampur antara yang halal dan yang haram. Tapi ada juga yang naik tinggi dengan ketakwaannya, sehingga harta yang ia gunakan untuk menjalankan ibadah haji benar-benar adalah harta yang bersih, tidak terkontaminasi oleh hal-hal haram dan syubhat.
Uang yang halal adalah bekal yang langka dalam kehidupan ini. Simpanan yang halal menjadi barang yang jarang ditemukan di tengah bercampur-baurnya harta di zaman sekarang.
Wahai Anda yang akan menuju Tanah Suci! Ingatlah, bahwa harta yang halal adalah jalan untuk mendapatkan taufik (bimbingan Allah). Ia adalah menara kebahagiaan, sekaligus penyebab terkabulnya doa-doa Anda.
Dalam sebuah hadits shahih disebutkan: "Sesungguhnya Allah itu baik, dan Dia hanya menerima yang baik pula." [HR. Muslim]