Islam Web

Artikel

  1. Home
  2. Mukjizat Al-Qur’an

Al-Quran; Kitab Suci Penuh Berkah

Al-Quran; Kitab Suci Penuh Berkah

Di antara faktor yang mengundang kebahagiaan dan kelapangan dada adalah membaca Al-Quran dengan penuh tadabur, perenungan, dan penghayatan. Karena Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—telah menyebut kitab suci-Nya itu sebagai petunjuk, cahaya, dan obat bagi penyakit-penyakit yang ada di dalam dada. Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—juga mengatakan bahwa Al-Quran adalah rahmat. Mari kita simak firman-firman Allah berikut ini (yang artinya):

· "Sungguh telah datang kepada kalian pelajaran dari Tuhan kalian dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) di dalam dada." [QS. Yûnus: 57];

· "Maka apakah mereka tidak mentadaburi (menghayati) Al-Quran ataukah hati mereka terkunci?" [QS. Muhammad: 24];

· "Maka apakah mereka tidak mentadaburi (menghayati) Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka menemukan pertentangan yang banyak di dalamnya." [QS. An-Nisâ': 82];

· "Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah supaya mereka mentadaburi ayat-ayatnya" [QS. Shâd: 29]

Sebagian ulama menafsirkan kata "penuh berkah" ini dengan: "Penuh berkah dalam membacanya, mengamalkannya, memutuskan perkara dengannya, dan menggali hukum dan pelajaran darinya."

Seorang tokoh shalih berkata, "Aku pernah merasakan suatu keresahan dahsyat yang hanya Allah saja yang mengetahuinya, aku merasakan kegelisahan yang terus menggelayuti. Lalu aku mengambil mushaf (kitab Al-Quran) dan terus membacanya. Kemudian, demi Allah, tiba-tiba saja keresahan itu menghilang, dan Allah menghadirkan ketenangan dan rasa suka cita untukku, menggantikan perasaan resah tadi."

Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—berfirman (yang artinya):

· "Sesungguhnya Al-Quran ini memberikan petunjuk kepada (jalan) yang lebih lurus." [QS. Al-Isrâ': 9];

· "Dengan kitab itulah Allah menunjuki orang-orang yang mengikuti keridhaan-Nya ke jalan-jalan keselamatan." [QS. Al-Mâ'idah: 16];

· "Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu wahyu (Al-Quran) dengan perintah Kami." [QS. Asy-Syûrâ: 52]

[Disadur dari buku "Lâ Tahzan" (Jangan Bersedih), karya Dr. 'Âidh Al-Qarni]

Artikel Terkait