Islam Web

Artikel

  1. Home
  2. Artikel
  3. POKOK BAHASAN
  4. Islam
  5. Puasa

Ya Allah, Sampaikanlah Kami ke Bulan Ramadhan

Ya Allah, Sampaikanlah Kami ke Bulan Ramadhan

Oleh: Hidayah

Hari-hari berlalu, minggu demi minggu bergulir, dan bulan demi bulan silih berganti. Kedatangan bulan yang penuh kebaikan, keberkahan, dan rahmat semakin dekat. Lantunan doa kaum muslimin membubung tinggi mengucapkan: "Ya Allah, sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan."

Inilah doa abadi yang selalu didengung-dengungkan oleh Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—ketika semakin dekat dengan kedatangan bulan yang mulia ini. Dalam hadits disebutkan bahwa ketika memasuki bulan Rajab, Nabi—Shallallâhu `alaihi wasallam—berdoa, "Ya Allah, berkahilah kami di bulan Rajab dan Sya`bân, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan."

"Ya Allah, sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan." Para Shahabat yang mulia dididik di atas syiar ini, hidup dengan doa yang kekal ini. Mereka berusaha menuju Ramadhan dengan penuh kerinduan. Bahkan mereka menunggu kedatangannya enam bulan sebelumnya, lalu menangis karena berpisah dengannya selama enam bulan pula setelah kepergiannya.

"Ya Allah, sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan." Sebuah seruan dan lantunan yang bila diketahui maknanya oleh seorang muslim, akan menebarkan kerinduan di dalam hatinya terhadap bulan yang paling baik dan waktu-waktu yang paling utama ini, sehingga ia mempersiapkan diri untuk menyambutnya dan membuat rencana terbaik untuk menjalaninya.

Bagaimanakah model penyambutan yang ideal untuk bulan suci ini? Seperti apakah persiapan yang baik dalam menyambut kedatangan Ramadhan? Apakah kita harus menjaga bulan mulia ini dari perbuatan orang-orang yang berbuat sia-sia, kedengkian orang-orang yang dengki, dan kelalaian orang-orang yang lalai?

Mari kita mulai bersama, menapaki langkah-langkah kecil dan sederhana yang akan mengantar kita ke bulan Ramadhan:

- Memperbanyak mengucapkan doa "Ya Allah, sampaikanlah kami ke bulan Ramadhan". Doa ini merupakan salah satu sarana pembantu terkuat untuk mempersiapkan keimanan dan ruhiyah. Selain itu, perbanyak pulalah zikir, dan nikmatilah "kebun Surga" di atas dunia. Jangan lupa membaca doa pagi dan petang, doa-doa siang dan malam, serta zikir mengingat Allah dalam segala kondisi;

- Memperbanyak puasa pada bulan Sya`bân sebagai usaha pembinaan diri dan persiapan menyambut kedatangan bulan yang penuh berkah. Puasa di bulan Sya'bân dilakukan dengan salah satu dari dua cara: Berpuasa pada setengah pertama bulan Sya`bân secara sempurna, atau berpuasa pada hari Senin, Kamis, dan hari-hari Bîdh (tanggal 13, 14 dan 15);

- Hidup bersama Al-Quran dalam rangka persiapan untuk mewujudkan interaksi yang sempurna bersama Ramadhan, yaitu dengan membaca Al-Quran lebih dari satu juz setiap hari pada bulan Sya`bân. Disertai pula dengan mengadakan waktu-waktu khusus untuk duduk mentadaburi Al-Quran;

- Nikmatilah manisnya qiyâmullail dari sekarang dengan mendirikan shalat dua rakaat setiap malam setelah shalat Isya. Nikmati juga kenikmatan shalat Tahajud dan bermunajat pada waktu sahur, dengan shalat dua rakaat sebelum waktu Subuh, minimal satu kali dalam seminggu;

- Membaca hukum-hukum dan fikih puasa secara sempurna, minimal kitab "Fiqhus Sunnah" karya Syaikh Sayyid Sâbiq, serta berusaha mengetahui seluruh rincian hukum yang berkenaan dengan puasa. Di samping juga mengetahui amalan-amalan pada bulan Ramadhan dan rahasia-rahasia puasa dengan membaca kitab "Ihyâ' `Ulûmiddîn", serta membaca tafsir ayat-ayat puasa dari kitab "Fî Zhilâlil Qur'ân" dan Tafsir Ibnu Katsîr;

- Mempersiapkan hadiah Ramadhan dari sekarang untuk dipersembahkan kepada orang lain guna menyatukan hati dan membuat mereka mencintai ketaatan kepada Allah. Hadiah dapat berisi kaset ceramah, buku kecil, stiker, dll.;

- Mempersiapkan majalah Ramadhan di rumah yang Anda tempati, berisi keterangan-keterangan tentang bagaimana menyambut Ramadhan;

- Mendidik nafsu dengan mencegahnya dari sebagian kemewahan hidup yang Anda sukai, serta berusaha zuhud terhadap dunia dan apa yang dimiliki oleh orang lain. Tidak berlebihan dalam hal-hal tersier, seperti makanan, minuman, dan pakaian, sebagaimana dilakukan oleh kebanyakan orang ketika memasuki bulan Ramadhan;

- Melatih diri melakukan jihad lisan dengan tidak berkata kotor, jihad perut dengan tidak makan secara berlebihan, jihad syahwat dengan tidak membiarkannya mengendalikan diri, jihad nafsu dengan tidak memanjakannya sehingga menguasai diri, dan jihad melawan Syetan dengan tidak bersukaria dan bersenang-senang;

- Mempersiapkan wirid muhâsabah (evaluasi) harian di poin-poin persiapan Ramadhan yang telah disebutkan di sini.

Artikel Terkait