Menggabungkan Niat Dua Puasa Wajib, atau Puasa Wajib dengan Puasa Sunnah

2-4-2019 | IslamWeb

Pertanyaan:

Saya mempunyai kewajiban puasa qadhâ' dan kafarat. Saya mampu berpuasa, dan saya ingin melakukan puasa Nabi Daud—`Alaihissalâm. Tapi pada saat puasa, saya ingin menggabungkan pahala puasa qadhâ' dan kafarat dengan puasa Nabi Daud. Bolehkah? Bagaimana niat puasanya, mengingat saya tidak tahu jumlah puasa qadhâ' dan puasa kafarat saya?

Jawaban:

Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.

Jika puasa qadhâ' itu adalah untuk membayar puasa wajib maka ia pun menjadi wajib. Dan puasa kafarat juga wajib. Sementara berpuasa satu hari dan berbuka satu hari sebagaimana puasa Nabi Daud—'Alahissalâm—adalah sunnah. Seseorang tidak boleh menggabungkan dua niat puasa wajib, seperti puasa qadhâ' dengan puasa kafarat. Demikian juga, tidak boleh menggabungkan niat puasa wajib dengan puasa sunnah, seperti puasa qadhâ' atau kafarat dengan puasa sehari dan berbuka sehari yang diniatkan sebagai puasa sunnah. Ia harus mengkhususkan satu puasa untuk satu hari. Artinya, ia berpuasa qadhâ', kemudian berpuasa kafarat, lalu jika mau, ia bisa berpuasa Daud.

Jika Anda tidak tahu jumlah puasa yang menjadi tanggungan Anda, solusinya adalah Anda terus berpuasa sampai Anda menduga kuat bahwa Anda sudah terlepas dari beban itu.

Wallâhu a`lam.

www.islamweb.net