Hadits, "Apabila seseorang meninggikan bangunan." dan "Apabila Allah menginginkan kehinaan bagi hamba-Nya." Merupakan Hadits yang Tidak Shahîh

7-4-2019 | IslamWeb

Pertanyaan:

Saya membaca hadits-hadits berikut dalam kitab At-Targhîb Wat Tarhîb:
1. "Apabila seseorang meninggikan bangunan di atas tujuh dzirâ` (1 dzirâ`= 18 inchi), maka kelak ia akan dipanggil, 'Wahai orang yang paling fasiq, ke mana kamu akan pergi?"
2. "Apabila Allah menginginkan kehinaan bagi hamba-Nya, maka hamba tersebut akan membelanjakan hartanya untuk bangunan."Bagaimana kedudukan hadits-hadits ini, sementara kita banyak melihat bangunan-bangunan percakar langit?

Jawaban:

Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan shahabat beliau.

Hadits pertama sebagaimana dikatakan oleh Al-Mundziri dalam kitab At-Targhîb Wat Tarhîb bahwa hadits ini tidak shahîh. Ibnu Abi Ad-Dunya meriwayatkan hadits ini dari `Ammâr ibnu `Âmir, seorang tabi`in. Hadits ini tergolong hadits mursal, dan tidak boleh disandarkan kepada RasulullahShallallâhu `alaihi wasallam.

Sedangkan hadits kedua diriwayatkan oleh Ath-Thabarâni dalam kitab Al-Mu`jam Al-Ausath, dan Al-Baihaqi dalam kitab Syu`abul Îmân. Hadits ini dinyatakan dha`îf oleh As-Suyûthi, Al-Munâwi, dan Al-Albâni.

Jadi, kedua hadits ini tidak shahîh. Namun telah menjadi ketetapan bagi para ulama bahwa membangun sesuatu itu tercela jika bukan untuk tujuan syar`i, atau membuatnya meninggalkan hal wajib, atau melakukan hal terlarang, atau melebihi kebutuhan. Karena dunia ini bukanlah tempat yang kekal.

Wallâhu a`lam.

www.islamweb.net