Adakah Pengobatan dari Sunnah Nabi untuk Kebiasaan Mengompol?

8-10-2019 | IslamWeb

Pertanyaan:

Adakah dalam tradisi pengobatan Nabi, obat untuk kebiasaan mengompol, atau ayat-ayat tertentu yang mungkin dibacakan agar sembuh dari penyakit ini?

Jawaban:

Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.

Penyakit mengompol ada bermacam-macam, dan mempunyai sebab-sebab yang beragam pula, ada yang bersifat fisik dan ada yang bersifat psikologis. Kasusnya berbeda berdasarkan perbedaan umur penderitanya. Oleh karena itu, kami menyarankan kepada penanya untuk memeriksakan diri kepada dokter spesialis. Kami ingatkan bahwa dalam situs kami ada bagian khusus untuk konsultasi permasalahan seperti ini, dan penanya dapat mengirimkan surat ke sana. Bagian itu berada di bawah divisi riset milik Islam Web.

Tapi dari pertanyaan ini dapat ditangkap bahwa yang dimaksud adalah tentang buang air kecil dalam keadaan sadar, dan itu tidak bisa ditahan. Penyakit ini di kalangan ulama Fikih dikenal dengan nama salasul baul (inkontinensia/mengompol). Penyakit jenis ini dapat dicari obatnya melalui para dokter. Kami menemukan perkataan Ibnul Qayyim—Semoga Allah merahmatinya—untuk mengobati penyakit salasul baul dengan batang `ûd (kayu gaharu) yang harum. Silakan dirujuk ke kitab At-Thibb An-Nabawi (1/266), dan kitab Zâdul Ma`âd (4/344).

Penanya hendaknya tidak berputus asa dalam mencari obat dan berbagai sebab yang dapat menyembuhkan penyakitnya. Ia harus menggunakan obat-obatan dan resep yang disarankan oleh para ahli yang berpengalaman. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Nabi—Shallallâhu `alaihi wasallam—bersabda, "Tidaklah sekali-kali Allah menurunkan penyakit kecuali Allah juga menurunkan obatnya; ada orang yang mengetahuinya dan ada yang tidak mengetahuinya." [HR. Ahmad]

Adapun tentang ayat-ayat yang mungkin dibacakan untuk menyembuhkan penyakit ini, kami tidak mengetahuinya dan tidak meyakini keberadaannya secara khusus. Namun Al-Quran seluruhnya adalah obat penyembuh. Karena itu, hendaklah orang yang menderita sakit membacanya dengan niat menyembuhkan penyakitnya, terutama surat Al-Fâtihah, atau ayat-ayat yang di dalamnya terdapat lafal kesembuhan, seperti ayat (artinya): "Dan Kami turunkan dari Al-Quran itu sesuatu yang menyembuhkan dan rahmat bagi orang-orang beriman." [QS. Al-Isrâ': 82]; Dan ayat (yang artinya): "Jika aku sakit maka Dia (Allah)-lah yang menyembuhkanku." [QS. Asy-Syu`arâ': 80]

Demikian juga doa-doa kesembuhan, seperti: "Allâhumma Rabban nâs, adzhibil ba'sa, isyfi wa Antasy Syâfî, lâ syifâ'a illâ syifâ'uka syifâ'a lâ yughâdiru saqama (Ya Allah, Tuhan manusia, hilangkanlah penyakit, sembuhkanlah, sesungguhnya Engkau Maha Penyembuh, tiada kesembuhan kecuali kesembuhan dari-Mu, kesembuhan yang tidak meninggalkan penyakit." [HR. Ahmad]

Seorang penderita penyakit hendaknya juga meletakkan tangannya pada tempat yang ia rasa sakit, seraya mengucapkan: "Bismillâh (3 kali), A`ûdzu billâhi waqudratihî min syarri mâ ajidu wa uhâdziru (7 kali). (Dengan nama Allah, aku berlindung kepada Allah dan kekuasaan-Nya dari keburukan yang aku dapatkan dan aku hindari." [HR. Muslim]

Terakhir, kami berdoa kepada Allah Yang Maha Agung, Tuhan `Arsy yang Agung, agar menyembuhkan Anda, sesungguhnya Dia Maha Penolong dan Maha Berkuasa melakukan itu.

Wallâhu a`lam.

www.islamweb.net