Mengerjakan Shalat Namun Merasa Diri sebagai Munafik dan Tidak Diterima Shalatnya

21-4-2019 | IslamWeb

Pertanyaan:

Ketika saya menunaikan shalat, saya merasa bahwa saya seorang munafik. Saya dihinggapi perasaan bahwa shalat saya tidak diterima, padahal saya menunaikannya dengan baik sebagaimana mestinya, seperti yang pernah saya pelajari. Bagaimana cara menghilangkan keraguan yang selalu menghantui dan membuat saya berpikir untuk meninggalkan shalat ini?

Jawaban:

Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.

Perasaan yang Anda rasakan bahwa Anda tidak serius dalam shalat, Anda seorang munafik, dan shalat Anda tidak diterima, semua itu merupakan tipu-daya Syetan yang memang telah berjanji untuk menghalang-halangi orang mukmin dari jalan kebaikan dan amal shalih. Allah—Subhânahu wata`âlâ—menceritakan ungkapan Syetan tentang hal itu dalam firman-Nya (yang artinya): "Iblis menjawab: 'Karena Engkau telah menghukumku tersesat, aku benar-benar akan menghalang-halangi mereka dari jalan Engkau yang lurus'." [QS. Al-A`râf: 16]

Namun Allah memberikan jalan bagi Syetan untuk mengganggu hamba-Nya hanya terbatas pada sarana bisikan. Kita telah mengetahui dan Allah telah menjelaskan kepada kita cara untuk mengatasi dan membebaskan diri dari gangguan itu, yaitu dengan mengingat Allah dan memohon perlindungan-Nya dari godaan Syetan. Sarana yang paling manjur untuk menghilangkan bisikan Syetan selain memohon perlindungan Allah dan berzikir, adalah tidak membiarkan bisikan itu tetap ada di dalam hati dan tidak menghiraukan semua gangguan yang dilontarkan oleh Syetan. Cara ini membantu memperlemah gangguan Syetan terhadap diri kita.

Adapun pernyataan Anda bahwa Anda berpikir untuk meninggalkan shalat, itulah justru inti yang diinginkan oleh Syetan dari Anda, dan ia hendak menjerumuskan Anda ke sana. Jika Anda mengikutinya padahal Anda mengetahui demikian besar permusuhannya dan keinginan buruknya terhadap Anda, maka Anda pun akan terjatuh ke dalam bahaya yang lebih besar dari sekedar bisikan yang merusak shalat, yaitu meninggalkan shalat sama sekali.

Karena itu, kewajiban Anda adalah mencegah bisikan itu dan tidak memikirkannya, karena ia sejatinya hanya merupakan godaan dan gangguan Syetan. Berusahalah mengerjakan shalat dengan khusyuk sambil berdoa kepada Allah agar Anda dikarunia amal yang baik dan diterima. Percayalah, jika Anda sudah mengerjakan amal yang diwajibkan kepada Anda secara lahir dan batin sesuai dengan kemampuan, niscaya Allah akan menerima amal Anda, dan tipu-daya Syetan pun tidak akan merusak amal Anda sedikit pun.

Wallâhu a`lam.

www.islamweb.net