Islam Web

Artikel

  1. Home
  2. Artikel
  3. POKOK BAHASAN
  4. Islam
  5. Puasa

Surat untuk Imam Masjid di Bulan Ramadhan

Surat untuk Imam Masjid di Bulan Ramadhan

Saudaraku, imam masjid yang dirahmati Allah,

Bersamaan dengan semakin dekatnya bulan mulia dan penuh berkah, yaitu bulan Ramadhan, kita ingin menyampaikan pujian dan rasa syukur kepada Allah—Subhânahu wata`âlâ—yang telah mempertemukan kita semua dengannya. Kita memohon kepada Allah—Subhânahu wata`âlâ—agar memasukkan kita ke dalam golongan orang-orang yang berpuasa serta menghidupkan malamnya dengan penuh iman dan mengharapkan pahala dari-Nya.

Saudaraku, Anda menempati kedudukan yang mulia sebagai seorang imam bagi kaum muslimin di dalam shalat mereka. Anda juga mengemban tanggung jawab menjalankan misi agung masjid yang juga merupakan misi Nabi Muhammad—Shallallâhu `alaihi wasallam. Dan Anda pantas untuk mengemban misi mulia itu. Anda menjadi sorotan masyarakat daerah tempat tinggal Anda, sekaligus tumpuan harapan para dai untuk menjadi penyulut cahaya dan lampu hidayah.

Kami ingin mengingatkan Anda pada Allah—`Azza wajalla, agar Anda mengikhlaskan niat hanya untuk-Nya, serta merasakan pengawasan-Nya dalam setiap tindakan Anda, baik besar maupun kecil. Sebagaimana kami ingin mengingatkan Anda tentang besarnya tanggung jawab yang ada di pundak Anda, agar Anda senantiasa menjaga amanah ini dengan sempurna dan mengharapkan pahala dari Allah atas semua usaha yang telah Anda lakukan, banyak atau pun sedikit. Sesungguhnya Allah tidak menyia-nyiakan pahala orang-orang yang berbuat baik.

Tulisan ini berisi beberapa usulan kegiatan di bulan yang mulia ini, dengan harapan bisa Anda laksanakan seluruhnya atau sebagiannya sesuai kemampuan. Karena di saat seperti ini, manusia lebih dekat kepada kebaikan dan lebih dekat kepada Allah. Kami juga menyertakan di dalam tulisan ini contoh kegiatan bagi orang-orang yang tidak pernah atau jarang shalat berjemaah. Semoga Allah senantiasa membimbing Anda dan meluruskan langkah Anda di jalan kebaikan.

Berikut beberapa program usulan itu:

1. Mengondisikan kaum muslimin untuk bersiap menyambut Ramadhan pada rentang waktu yang tepat sebelum kedatangannya. Ini dapat dilakukan melalui khutbah, ceramah, dan majelis-majelis yang digelar oleh imam dan khatib di masjid;

2. Memanfaatkan kehadiran orang-orang yang jarang datang ke masjid di luar Ramadhan untuk berkenalan dan menjalin hubungan baik dengan mereka, seperti dengan melakukan kunjungan, memberi hadiah, dan sebagainya;

3. Mengadakan majelis tahfîzhul Qur'ân (kelompok menghafal Al-Quran) untuk anak-anak dan orang dewasa, dengan mempertimbangkan waktu yang tepat dan dengan jadwal yang sesuai; Mengadakan program khusus dan pemberian hadiah bagi jemaah yang berprestasi, seperti perjalanan umrah; Mengadakan kegiatan pengembangan keilmuan dan wawasan; mengadakan pertemuan yang menghimpun seluruh majelis tahfîzhul Qur'ân yang ada di masjid-masjid terdekat, dengan mengundang seorang ustadz untuk memberikan ceramah di dalamnya. Para imam juga sepatutnya mendorong para orang tua untuk memasukkan anak-anak mereka ke dalam majelis tahfîzhul Qur'ân serta kegiatan-kegiatan umum yang bermanfaat yang diadakan oleh pihak masjid;

4. Membuat kotak sumbangan untuk biaya operasional kegiatan masjid, seperti perlombaan bulanan, perlombaan anak-anak, perlombaan keluarga muslim, perlombaan ibu-ibu, dan berbagai program lainnya yang biasanya dilakukan oleh jemaah masjid;

5. Membagi-bagikan kaset, buku, selebaran, dan paket-paket bermanfaat dengan cara yang tepat, untuk jemaah laki-laki dan perempuan, minimal sekali dalam seminggu. Disarankan, yang bertindak membagi-bagikannya adalah anak-anak dan para pemuda;

6. Berusaha mengatasi berbagai fenomena kemungkaran yang terjadi di tengah masyarakat, seperti kesalahan dalam gaya berpakaian dan hijab wanita, riba, kebiasaan meninggalkan shalat jemaah, dan sebagainya, melalui ceramah, fatwa, kaset-kaset, buku-buku, stiker, dan lain-lain;

7. Memperhatikan kawula muda, dengan berusaha memperbaiki mereka dan mengarahkan potensi-potensi mereka. Ini dapat dilakukan dengan mengikutsertakan mereka dalam menjalankan berbagai program dan membiasakan mereka melakukan kebaikan;

8. Membagikan buku-buku kecil setiap minggu. Sebaiknya pembagiannya dilakukan pada saat banyak jemaah yang datang ke masjid;

9. Membuat sebuah kotak khusus di dalam masjid untuk menampung pertanyaan jemaah shalat, baik laki-laki maupun perempuan. Pertanyaan-pertanyaan itu kemudian dijawab pada waktu tertentu setiap minggu;

10. Menyebarkan fatwa-fatwa para ulama tentang masalah-masalah penting, seperti fatwa Syaikh Abdul Aziz ibnu Baz, Syaikh Ibnu `Utsaimin, Syaikh Ibnu Jabrin, dan lain-lain—Semoga Allah merahmati mereka;

11. Membuat program hadiah Ramadhan dari jemaah masjid untuk penduduk sekitar. Hadiah ini dapat berbentuk buku, kaset, dan selebaran-selebaran yang berisi nasihat;

12. Mengadakan perlombaan khusus anak-anak tentang beberapa surat Al-Quran, zikir-zikir Nabi, kisah-kisah yang bermanfaat, dan sebagainya. Pemberian hadiahnya dilakukan di hadapan para orang tua mereka dan jemaah masjid;

13. Menyelenggarakan perlombaan bagi jemaah perempuan. Ini dapat dilakukan dengan membuat dan membagikan pertanyaan di tempat shalat mereka untuk mereka jawab. Kemudian jawaban tersebut dimasukkan ke dalam kotak yang dikhususkan untuk itu. jawaban-jawaban itu kemudian dibuka untuk mencari jawaban yang benar dan diberikan hadiah. Dianjurkan agar hadiah yang diberikan tidak hanya berupa kaset dan buku, tapi ditambahkan dengan barang-barang berharga yang dibutuhkan oleh kaum perempuan;

14. Membacakan buku tertentu untuk jemaah setelah shalat Ashar dan sebelum shalat Isya. Topik buku yang dibaca harus benar-benar diperhatikan dengan baik dan divariasikan. Waktu di sela-sela membaca buku tersebut hendaklah dimanfaatkan oleh imam untuk menyampaikan nasihat dan arahan;

15. Mengundang ulama dan dai dari luar untuk menyampaikan ceramah pada waktu-waktu tertentu;

16. Mengundang para ulama untuk menyampaikan pelajaran-pelajaran yang khusus bagi kaum perempuan dan menjawab pertanyaan mereka. Acara ini diadakan di masjid utama di perkampungan, tapi diiklankan di masjid-masjid sekitarnya beberapa hari sebelum diadakan;

17. Mengundang kepala lembaga dakwah setempat untuk mengadakan dialog terbuka dengan jemaah masjid demi meyakinkan mereka akan peran lembaga dakwah dalam pendisiplinan akhlak dan menjaga masyarakat dari berbagai keburukan;

18. Membuat papan pengumuman masjid. Di sana ditempelkan fatwa, pelajaran, kajian, dan berbagai perkara penting lainnya. Isinya diperbarui dari waktu ke waktu di bawah pengawasan imam masjid;

19. Menerbitkan majalan khusus masjid dan dibagikan kepada jemaah. Majalah ini memuat berbagai bahasan terkait topik-topik yang sesuai dengan mereka. Kontribusi para jemaah juga diminta di dalamnya;

20. Menyediakan makanan berbuka bagi para pekerja dan lain-lain di daerah sekitar. Jemaah masjid juga diminta berkontribusi di dalamnya;

21. Mengadakan buka puasa bersama dengan penduduk sekitar masjid. Masing-masing rumah berpartisipasi menyediakan makanan. Ini dilakukan untuk meningkatkan kedekatan dan ikatan kebersamaan antara sesama mereka. Tapi tindakan berlebihan dan pamer hendaklah dihindari di dalamnya;

22. Mengingatkan kaum muslimin tentang kewajiban membayar zakat dan memberikannya kepada orang yang berhak, seperti dijelaskan dalam Syariat;

23. Menjelaskan keutamaan iktikaf, meskipun hanya satu hari dari sepuluh hari Ramadhan yang terakhir;

24. Menjelaskan keutamaan duduk di masjid setelah shalat Subuh untuk berzikir;

25. Menjelaskan keutamaan Lailatul Qadar dan mendorong para jemaah masjid untuk mencarinya dan bersungguh-sungguh melakukan ketaatan di dalamnya;

26. Mendorong jemaah masjid untuk melaksanakan umrah pada bulan Ramadhan dan menjelaskan keutamaannya;

27. Mengingatkan jemaah yang akan melakukan umrah tentang sikap sebagian orang tua yang melalaikan keluarga mereka selama berada di Tanah Suci;

28. Berkumpul di Hari Raya untuk bersalaman dan saling mengucapkan selamat antara penduduk kampung setempat;

29. Menguatkan sisi akidah kaum muslimin, seperti ketundukan kepada nas Syariat, tawakal dan menyerahkan urusan kepada Allah, yakin dan berbaik sangka kepada-Nya, menjauhi tukang sihir, dukun, tukang sulap, dan lain-lain;

30. Melakukan dakwah kepada kaum pendatang, memperbaiki akidah mereka dan menguatkan hubungan silaturahim dengan mereka. Di samping itu, adakan juga perlombaan-perlombaan yang bermanfaat, pengajaran Al-Quran, atau pembagian buku dan kaset untuk mereka;

31. Mendorong jemaah masjid untuk memperhatikan keluarga mereka, mendidik dan menjaga mereka dengan baik melalui majelis tahfizhul qur'ân, serta membiasakan mereka memberi dan berinfak. Kepada para kepala rumah tangga harus ditanamkan rasa tanggung jawab mereka untuk melakukan itu semua. Mereka harus didorong untuk membersihkan rumah dari sarana-sarana yang mendatangkan dosa;

32. Menanamkan pentingnya partisipasi kaum wanita dalam kegiatan-kegiatan kewanitaan, baik melalui ceramah maupun dengan mengusulkan kegiatan yang sesuai dengan mereka, atau melaksanakan program yang sudah diusulkan;

33. Mengumpulkan berbagai permasalahan yang melanggar Syariat di tengah kaum perempuan, atau beberapa hukum dan keutamaan amal tertentu yang perlu mereka ketahui. Lalu mereka diminta menjawab tentang hukumnya secara Syariat berikut dengan dalilnya. Kemudian masalah itu dijelaskan dengan sempurna, dan penjelasan itu dibagikan kepada mereka;

34. Mengoptimalkan peran jemaah masjid dalam berbagai kegiatan, baik melalui ide, usulan, maupun pelaksanaan, donasi, dan peran-peran lainnya;

35. Mengundang kaum muslimin yang baru masuk Islam (muallaf) dalam acara buka puasa bersama pada satu hari khusus di bulan Ramadhan. Kemudian di sana dibangkitkan semangat persaudaraan, dan berusaha menghilangkan sekat psikologis antara sesama kaum muslimin;

36. Mengadakan arisan antara jemaah masjid untuk menguatkan hubungan, kasih sayang, serta semangat saling menasihati dan saling menolong dalam kebaikan antara mereka;

37. Mendorong jemaah untuk berinfak dan memberi arahan tentang orang yang berhak menerimanya melalui khutbah Jumat, pembacaan buku, ceramah, penyampaian fatwa yang berkaitan dengan infak, dan lain-lain;

38. Mendorong jemaah untuk mengunjungi orang sakit di rumah sakit untuk menghibur dan membahagiakan mereka di bulan Ramadhan, sekaligus berusaha menunjuki mereka kepada sesuatu yang bermanfaat bagi mereka, dan membawakan hadiah untuk mereka;

39. Memanfaatkan kesempatan bulan yang mulia ini untuk mencari dan membaca doa-doa yang menghimpun kebaikan dunia dan Akhirat serta segala hal yang bermanfaat bagi kaum muslimin, seperti doa untuk melapangkan kesulitan mereka, doa untuk membantu para dai, doa untuk melepaskan para tawanan, serta doa kesembuhan bagi orang yang sakit;

40. Setiap imam masjid mesti memiliki orang-orang shalih yang dekat dengannya untuk membantunya melaksanakan kegiatan sepanjang tahun, khususnya pada bulan Ramadhan. Di antara mereka diberi kepercayaan membacakan buku tertentu kepada jemaah pada waktu-waktu tertentu. Di antara mereka diberikan tugas mengawasi papan pengumuman masjid. Dan sebagian lain dipercayakan mengurus majalah masjid. Begitu seterusnya.

41. Ceramah imam masjid pada malam hari hendaklah terkait dengan sebagian ayat yang dibaca dalam shalat Tarawih, atau tahajud. Dan itu hendaklah disampaikan kepada para jemaah.

Terakhir, kita harus menyadari bahwa taufik dan petunjuk datang dari Allah—`Azza wajalla. Karena itu, mari senantiasa memohon kepada-Nya agar menjadikan usaha kita bermanfaat dan diberkati-Nya.

Artikel Terkait