Islam Web

Artikel

  1. Home
  2. RAMADHAN
  3. Artikel Lainnya

Keutamaan Qiyâmullail (Shalat Malam)

 Keutamaan Qiyâmullail (Shalat Malam)

Qiyâmullail adalah salah satu ibadah yang paling utama dan paling agung. Ia adalah ibadah sunnah yang dapat dilakukan sepanjang tahun, dan lebih ditekankan lagi pada bulan Ramadhan yang mulia. Banyak sekali nash-nash dalam Al-Quran dan Sunnah yang menganjurkan dan menekankan pentingnya ibadah yang satu ini, serta menerangkan kagungan dan kebesaran pahalanya di sisi Allah—`Azza wajalla.

Allah—Subhânahu wata`âlâ—telah memuji orang-orang yang beriman dengan berbagai sifat dan amalan yang mulia. Dan di antara amalan mereka yang paling khusus adalah Qiyâmullail. Allah—Subhânahu wata`âlâ—berfirman (yang artinya): "Sesungguhnya orang yang benar-benar percaya kepada ayat-ayat Kami adalah mereka yang apabila diperingatkan dengan ayat-ayat itu mereka segera bersujud seraya bertasbih dan memuji Rabbnya, dan lagi pula mereka tidaklah sombong. Lambung mereka jauh dari tempat tidurnya, dan mereka selalu berdoa kepada Rabbnya dengan penuh rasa takut dan harap, serta mereka menafkahkan apa apa rezeki yang Kami berikan. Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan." [QS. As-Sajdah: 15-17]

Allah—Subhânahu wata`âlâ—juga menyifati hamba-hamba-Nya dengan firman-Nya (yang artinya): "Dan orang-orang yang melalui malam hari dengan bersujud dan berdiri untuk Rabb mereka." [QS. Al-Furqân: 64]. Allah—Subhânahu wata`âlâ—juga menyifati orang-orang muttaqîn (ahli taqwa) dengan banyaknya shalat mereka pada malam hari, dan istigfar mereka di waktu sahur. Allah—Subhânahu wata`âlâ—berfirman (yang artinya): "Sesungguhnya orang-orang yang bertaqwa itu berada dalam taman-taman (surga) dan mata air-mata air. Sambil menerima segala pemberian Rabb mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat kebaikan. Di dunia mereka sedikit sekali tidur di waktu malam. Dan selalu memohon ampunan di waktu pagi sebelum fajar." [QS. Adz-Dzâriyât: 15-18]

Shalat malam sangat besar pengaruhnya dalam mengokohkan iman, dan memberi kekuatan dalam melaksanakan amalan-amalan yang mulia lainnya, serta dalam menanggung beban dan tantangan dakwah. Maka dari itu Allah—Subhânahu wata`âlâ—memerintahkan Nabi-Nya dengan firman-Nya (yang artinya): "Hai orang yang berselimut (Muhammad). Bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya). (Yaitu) setengahnya atau kurangilah dari setengah itu sedikit. Atau lebih dari setengah itu. Dan bacalah Al-Quran itu dengan perlahan-lahan. Sesungguhnya Kami akan menurunkan kapadamu Perkataan yang berat. Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan." [QS. Al-Muzzammil: 1-6]

Di dalam Sunnah Nabi—Shallallâhu `alaihi wasallam—juga terdapat banyak hadits yang menjelaskan keutamaan Qiyâmullail. Di antaranya adalah bahwa Qiyâmullail merupakan tradisi orang-orang shalih seluruh umat. Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—bersabda, "Hendaklah kalian mendirikan Qiyâmullail, karena ia adalah tradisi orang-orang shalih sebelum kalian, ibadah yang mendekatkan diri kalian kepada Rabb kalian, penghapus dosa, dan pencegah dari maksiat." [HR. Al-Hâkim]

Qiyâmullail adalah shalat paling utama setelah shalat wajib. Diriwayatkan dalam Shahîh Muslim bahwa Nabi—Shallallâhu `alaihi wasallam—bersabda, "Shalat paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat di tengah malam." [HR. Muslim]. Beliau juga bersabda, "Waktu paling dekat antara seorang hamba dan Rabbnya adalah pada waktu malam bagian yang akhir. Jika kamu bisa berdzikir kepada Allah di waktu itu, maka lakukanlah." [HR. At-Tirmidzi]

Qiyâmullail adalah salah satu penyebab dikabulkannya doa dan diampuninya dosa. Diriwayatkan dari `Amr ibnu `Abasah—Semoga Allah meridhainya—ia berkata, "Aku bertanya kepada Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam, 'Wahai Rasulullah, bagian malam manakah yang paling didengar (paling dikabulkan doanya oleh Allah)?' Beliau menjawab, 'Bagian malam yang akhir. Maka shalatlah sekehendak kamu, karena shalat pada waktu itu disaksikan (oleh para Malaikat)." [HR. Abû Dâwud]. Beliau juga bersabda, "Sesungguhnya di malam hari terdapat waktu di mana tak seorangpun hamba muslim yang memohon kepada Allah kebaikan, melainkan Allah akan mengabulkan permohonannya itu kepadanya." [HR. Muslim]

Shalat malam adalah penyebab seorang hamba masuk surga dan meraih derajat yang tinggi di dalamnya. Diriayatkan dari Abu Mâlik Al-Asy`ari—Semoga Allah meridhainya—ia berkata, "Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—bersabda, 'Sesungguhnya di dalam surga itu terdapat kamar-kamar yang tampak bagian luarnya dari bagian dalamnya, dan bagian dalamnya dari bagian luarnya. Allah menyiapkannya bagi orang-orang yang berbicara lembut, memberi makan, selalu berpuasa, dan shalat pada malam hari di waktu orang-orang sedang tidur." [HR. Ahmad]

Maka dari itu—wahai saudaraku—jadikanlah diri Anda memiliki kebiasaan shalat malam, walau sedikit, seukuran yang membuat Anda tidak disifati lalai. Karena Nabi—Shallallâhu `alaihi wasallam—pernah bersabda, "Barang siapa yang shalat malam dengan membaca sepuluh ayat saja maka ia tidak termasuk orang-orang yang lalai." [HR. Abû Dâwud]. Rajinlah mendirikan shalat Tarawih pada bulan yang mulia ini, jangan pulang dari masjid hingga imam selesai mengimami shalat, supaya Anda mendapatkan pahala shalat sepenuh malam. Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—bersabda, "Barang siapa yang mendirikan shalat malam bersama imam sampai imamnya pulang maka ia diberi pahala seperti mendirikan shalat sepenuh malam." [HR. At-Tirmidzi]

Kita memohon kepada Allah semoga Dia menerima puasa dan shalat kita, serta memberi kita taufik untuk selalu menaati-Nya di seluruh hari-hari kita.

Artikel Terkait