Islam Web

Artikel

  1. Home
  2. Artikel
  3. MENSUCIKAN JIWA
  4. Sifat Tercela

30 Artikel

  • Ghîbah (Menggunjing)

    Ghîbah (Menggunjing) Definisi Ghîbah: Sebuah hadits diriwayatkan dari Abu Hurairah—Semoga Allah meridhainya, bahwa Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—bersabda, "Tahukan kalian apa itu ghîbah?" Mereka menjawab, "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu." Beliau bersabda, "(Ghîbah.. Selengkapnya

  • Dungu; Penyakit yang Tiada Obatnya

    Sungguh, di antara penyakit paling kronis yang menimpa manusia di atas dunia ini adalah penyakit dungu. Dungu, seluruhnya adalah keburukan. Orang dungu adalah musuh bagi dirinya sendiri, karena penyakit ini menyebabkan kerugian besar bagi dirinya. Orang yang dungu adalah orang yang memiliki akal dan ide yang lemah, tidak cakap melakukan apa pun. Kedunguan.. Selengkapnya

  • Kata-kata Kotor; Pangkal Keburukan dan Maksiat

    Tidak diragukan lagi bahwa orang yang berjiwa mulia tidak akan mudah mengucapkan kata-kata kotor, agar ia tidak mendapatkan murka Allah dan pandangan remeh dari orang lain. Tidak diragukan pula bahwa bermulut kotor merupakan sifat yang tercela dan terlarang. Kata-kata kotor juga memiliki ragam yang banyak. Motif Berkata Kotor Sumber kata-kata kotor.. Selengkapnya

  • Bakhil; Sumber Segala Kekurangan

    Sifat bakhil (pelit) merupakan tanda kurangnya akal dan buruknya pengaturan diri seseorang. Sifat ini juga menjadi sumber dari begitu banyak karakter buruk, serta menjerumuskan seseorang kepada akhlak yang tercela. Bakhil tidak dapat bersatu dengan keimanan. Bahkan ia dapat mencelakakan manusia dan menghancurkan akhlak. Tidak hanya itu, sifat bakhil.. Selengkapnya

  • Mencari Pembenaran adalah Senjata Orang Lemah

    Siapakah di antara kita yang tidak pernah berbuat salah? Siapakah di antara kita yang mengaku ma'shûm (terlindung dari kesalahan)? Sesungguhnya berbuat kesalahan adalah sesuatu yang dimaklumi dari diri anak Adam. Dan ia pada dasarnya bukanlah sebuah cacat (aib), sebagaimana sabda Nabi—Shallallâhu `alaihi wasallam, "Seluruh anak.. Selengkapnya

  • Sibuk dengan Aib Orang Lain

    Kalaulah seseorang mau melihat berbagai aib (kekurangan) dirinya niscaya ia tidak lagi akan sibuk mengurus aib orang lain, karena setiap orang dituntut untuk memperbaiki dirinya terlebih dahulu, dan ia akan ditanya tentang dirinya terlebih dahulu sebelum tentang orang lain. Allah—Subhânahu wata`âlâ—berfirman (yang artinya): &mid.. Selengkapnya

  • Sikap Abai

    Sikap abai adalah sebuah sifat negatif. Kata ini biasanya dipakai untuk menunjukkan sikap seseorang yang tidak perhatian terhadap kewajiban yang harus ia perhatikan dengan sempurna, baik dengan meninggalkannya secara keseluruhan ataupun melaksanakannya dengan tidak sempurna. Contoh penggunaanya dalam kalimat adalah sebagai berikut: "Orang tua mengabaikan.. Selengkapnya

  • Sifat Boros dan Mubazir

    Sesungguhnya harta merupakan salah satu nikmat dari Allah untuk manusia. Ia merupakan salah satu perhiasan dalam kehidupan dunia ini, sebagaimana disinyalir dalam firman Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—(yang artinya): "Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia, akan tetapi amal-amal yang kekal lagi shalih adalah.. Selengkapnya

  • Sikap Ceroboh dan Sembrono

    Bismillâh. Segala puji hanya milik Allah. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—beserta keluarga, para shahabat, dan orang-orang yang membela dan menolong beliau. Sikap tidak tergesa-gesa, santun, lembut, tenang, dan mampu mengendalikan diri merupakan tanda keunggulan akal.. Selengkapnya

  • Lalai Dalam Menjalankan Amal Ibadah Sehari-hari (Bag. 2)

    Kita sudah paparkan dalam artikel terdahulu beberapa faktor di antara penyebab kelalaian. Dalam artikel ini, kita akan berbicara tentang pengaruh-pengaruh penting yang muncul dari penyakit ini terhadap pribadi dan masyarakat, demikian juga terhadap amal Islam itu sendiri. A. Pengaruh Lalai dalam Melakukan Amalan harian Terhadap Para Aktivis Di antara.. Selengkapnya

  • Lalai Dalam Menjalankan Amal Ibadah Sehari-hari (Bag. 1)

    Lupa kepada Kematian dan Berbagai Kesulitan yang Akan Dihadapi Setelahnya Lupa kepada kematian dan berbagai kecemasan serta kesulitan yang akan dijalani setelahnya bisa menjadi penyebab munculnya kelalaian dalam melakukan ibadah sehari-hari. Setiap manusia pasti kelak akan menjadi mayat, sepanjang apa pun umurnya. Allah—Subhânahu wa Ta`âl&a.. Selengkapnya

  • Tidak Perlu Tergesa-gesa

    Manusia, sesuai dengan karakter dasarnya, adalah makhluk yang bersifat tergesa-gesa. Ia ingin mendapatkan segala sesuatu dengan cepat. Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—berfirman (yang artinya): "Dan adalah manusia itu bersifat tergesa-gesa." [QS. Al-Isrâ': 11] Karena sifat tergesa-gesa ini mendatangkan banyak.. Selengkapnya

  • Perangai Kasar Menyebabkan Perpecahan

    Kasar adalah suatu perangai buruk dan salah satu bentuk sifat tercela. Perilaku kasar dapat menyebabkan perpecahan dan kekerasan antar sesama, serta dapat memutus simpul-simpul hubungan yang diperintahkan Allah untuk menyambungnya. Berapa banyak rumah tangga yang hancur karena sifat ini. Berapa banyak terjadi percekcokan antara orang-orang yang saling.. Selengkapnya

  • Menuruti Hawa Nafsu Menjauhkan Diri dari Kebenaran

    Bismillâhirrahmânirrahîm. Segala puji bagi Allah, dan shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—beserta keluarga dan para shahabat beliau. Pengertian Hawa Nafsu Hawa adalah kecenderungan diri atau rasa suka seseorang terhadap sesuatu. Kebanyakan kata hawa memiliki.. Selengkapnya

  • Sifat Iblis

    Oleh: Syaikh SyaikhNâshir Al-`Umar Sifat-sifat buruk manusia sesungguhnya banyak sekali, namun yang lebih memperburuk sifatnya ini ialah menyerupai sifat makhluk yang paling hina. Apabila seseorang menyerupakan ketololan orang lain dengan hewan yang dikenal tolol umpamanya, tentu hal itu lebih buruk daripada sekedar menyebutnya tolol. Jika hal.. Selengkapnya