Islam Web

  1. Fatwa
  2. AKIDAH
  3. Beriman Kepada Hari Akhirat
  4. Peristiwa Pada Hari Kiamat
Cari Fatwa

Bekal untuk Hari Perhitungan

Pertanyaan

Apakah amalan-amalan shalih yang harus kita simpan dan persiapkan untuk menghadapi Hari Perhitungan?

Jawaban

Segala puji bagi Allah dan shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Rasulullah beserta keluarga dan para shahabat beliau.

Tidak diragukan lagi bahwa Hari Perhitungan adalah hari yang harus mendapat perhatian khusus dari kita, dan setiap detik kehidupan kita harus kita manfaatkan untuk menghadapinya. Karena orang yang cerdas adalah orang yang mampu mengendalikan dirinya dan bekerja untuk kehidupannya setelah mati kelak. Allah juga telah menyuruh kita untuk waspada dan senantiasa mempersiapkan diri menghadapi hari tersebut. Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—berfirman (yang artinya): "Dan peliharalah diri kalian dari (azab yang terjadi pada) hari yang pada waktu itu kalian semua dikembalikan kepada Allah. Kemudian masing-masing diri diberi balasan yang sempurna terhadap apa yang telah dikerjakannya, sedang mereka sedikit pun tidak dianiaya (dirugikan)." [QS. Al-Baqarah: 281]

Amalan yang paling berpotensi untuk menyelamatkan seorang hamba pada Hari Perhitungan kelak adalah amalan-amalan wajib, dan kemampuannya menjauhi segala yang haram. Sebab Allah—Subhânahu wa Ta`âlâ—telah berfirman dalam sebuah hadits Qudsi: "Tidak ada satu amalan pun yang lebih aku sukai dilakukan oleh hamba-Ku untuk mendekat kepada-Ku melebihi amalan-amalan wajib, dan hamba-Ku senantiasa mendekat kepada-Ku dengan melakukan amalan-amalan sunnah sehingga Aku mencintainya." [HR. Al-Bukhâri dan Muslim]

Artinya, setelah melaksanakan ibadah-ibadah yang wajib, setiap hamba mesti bersegera untuk melaksanakan amalan-amalan sunnah dengan berbagai bentuknya, sesuai dengan kesanggupan masing-masing. Apabila ia adalah orang yang kaya misalnya, ia harus memperbanyak sedekah. Apabila ia adalah seorang ulama, ia harus bersegera mengajak dan mengajarkan ilmunya kepada orang lain. Apabila ia adalah seorang yang kuat secara fisik, ia harus menggunakannya untuk berjihad di jalan Allah. Dan apabila ia adalah seorang yang mempunyai pangkat dan kedudukan, ia mesti memanfaatkanlah untuk kemaslahatan kaum muslimin. Begitu seterusnya, dengan senantiasa menjaga keikhlasan karena Allah semata, dan berpegang teguh dengan hadits Nabi—Shallallâhu `alaihi wa sallam.

Wallâhu a`lam.

Fatwa Terkait

Cari Fatwa

Anda dapat mencari fatwa melalui banyak pilihan

Today's most read