Islam Web

  1. Fatwa
  2. SHALAT JANAZAH DAN PEMAKAMAN
  3. Mati Syahid
  4. Siapakah Orang Yang Syahid
Cari Fatwa

Bagaimana Seorang Wanita Meraih Pahala Syahid

Pertanyaan

Saya seorang gadis. Cita-cita utama saya adalah meraih syahid di jalan Allah. Sementara saya hanyalah seorang wanita yang tidak sanggup untuk pergi berjihad. Amalan apakah yang jika saya kerjakan, pahalanya setara dengan pahala jihad, jika saya mati di dalamnya. Semoga Allah membalas Anda dengan sebaik-baik balasan.

Jawaban

Segala puji bagi Allah. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah, beserta keluarga, dan para shahabat beliau. Ammâ ba`d.

Kami doakan semoga Allah memberkahi saudari, dan memberikan kita semua ketulusan dalam ibadah, dan kegigihan dalam usaha meraih ridha-Nya.

Sudah kita ketahui bersama bahwa apabila seorang hamba mempunyai niat yang baik dan tulus untuk mengerjakan ketaatan kepada Allah, kemudian ada hal yang menghalanginya sampai kepada ketaatan tersebut, maka Allah akan memberikan pahala kepadanya sama seperti apabila ia benar-benar mengerjakan ketaatan tersebut, meskipun ia belum mengerjakannya.

Yang demikian itu dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan dari Sahl bin Hunaif—Semoga Allah meridhainya—bahwasanya Nabi—Shallallâhu `alaihi wa sallam—bersabda, "Barang siapa yang tulus berharap kepada Allah untuk mati syahid, maka Allah akan memberikan kepadanya derajat syahid, meskipun ia mati di atas tempat tidurnya." [HR. Muslim]

Dan diriwayatkan juga dari Anas bin Mâlik—Semoga Allah meridhainya—bahwasanya RasulullahShallallâhu `alaihi wasallam—sekembalinya dari Perang Tabuk, ketika sudah hampir sampai di Madinah, beliau bersabda, "Di Madinah ada suatu kaum yang tidaklah kalian melewati suatu jalan dan menempuh sebuah lembah, kecuali mereka ikut bersama kalian." Lalu para shahabat bertanya, "Wahai Rasulullah apakah mereka berada di Madinah?" Beliau menjawab, "Ya, mereka berada di Madinah, tidak bisa ikut berperang, karena terhalang uzur." [HR. Al-Bukhâri]

Jihad merupakan amalan yang dikhususkan untuk laki-laki saja, dan bukan untuk wanita. Kondisi yang menuntut para wanita untuk berjihad hanyalah sedikit, dan barangkali, tidak mudah bagi kebanyakan wanita untuk berjihad, karena kondisi mereka, dan fitrah yang Allah ciptakan untuk mereka.

Allah telah mensyariatkan bagi wanita hukum-hukum yang sesuai dengan fitrahnya. Suatu kali, Aisyah—Semoga Allah meridhainya—ingin berjihad, karena besarnya keutamaan dan pahala jihad. Lalu RasulullahShallallâhu `alaihi wasallammenunjukkan kepadanya cara untuk meraih pahala jihad di jalan Allah. Aisyah—Semoga Allah meridhainya—berkata, "Wahai Rasulullah, kami melihat bahwa jihad merupakan sebaik-baik amalan. Mungkinkan bagi kami untuk pergi berjihad?" Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—bersabda, "Tidak. Tapi sebaik-baik jihad adalah haji yang mabrur." [HR. Al-Bukhâri]

Jadi, haji yang mabrur merupakan jihadnya kaum wanita, dan begitu juga dengan orang-orang yang lemah, sebagaimana disebutkan di dalam riwayat yang lain.

Dan dalam hadits lain yang diriwayatkan dari Anas—Semoga Allah meridhainyabahwasanya para wanita datang menemui RasulullahShallallâhu `alaihi wasallamdan berkata kepada beliau, "Wahai Rasulullah para laki-laki pergi untuk meraih keutamaan dengan berjihad, sementara kami tidak." Lantas Rasulullah—Shallallâhu `alaihi wasallam—bersabda, "Pekerjaan yang kalian lakukan di rumah kalian menyamai jihad yang dilakukan para mujahid insyâallâh." [HR. Abu Ya`la].

Wallâhu a`lam.

Fatwa Terkait

Cari Fatwa

Anda dapat mencari fatwa melalui banyak pilihan

Today's most read